Sunday, August 2, 2009

Twitter Konyol dan Jenaka Ala Hoekstra

pete hoekstra,twitter konyol

“Saya memencet jerawat di pipi kiri. Saya jadi bisa merasakan saat foto SBY dijadikan latihan menembak teroris.”

“Saat menyeterika, tanganku tersentuh besi panasnya. Aku jadi tahu rasanya menjadi korban bom teroris laknat di Kuningan itu.”

“Temanku curang saat main kartu. Aku jadi tahu mengapa Mega-Prabowo dan JK-Wiranto ngotot menggugat keabsahan Pilpres yang lalu.”

“Kerikil memasuki sepatuku yang bolong solnya. Aku jadi tahu perasaan SBY hari-hari ini terkait sengketa hasil Pemilu.”


Politik dan Twitter. John McCain (73) tertawa. Dalam acara State of Union di CNN (2/8/2009) ia diwawancarai oleh John King tentang perpolitikan di AS. Di bagian terakhir ia ditanya tentang akun Twitternya yang memiliki 1,1 juta pengikut. Kata mantan capres Partai Republik dalam Pilpres 2008 itu bahwa Twitter merupakan sarana yang hebat untuk berkomunikasi.

Saking hebatnya Twitter, di AS kini muncul istilah sindrom TMT. Too Much Twitter.. Sindrom ini bulan Juni lalu makan korban, yaitu Pete Hoekstra, senator Partai Republik dari Michigan.

Ia menulis pesan Twitter (foto) bahwa gerakan aktivis proreformasi di Iran yang gencar mengirimkan pesan-pesan Twitter ke seluruh dunia terkait Pilpres yang bermasalah ia klaim sama dengan apa yang dilakukan anggota Konggres dari Partai Republik yang berhasil menunda sidang tentang energi sampai Agustus ini.

Pesan idiotik Pete Hoekstra ini segera menjadi bulan-bulanan pengguna Twitter di Amerika Serikat. Istilah “To Hoekstra” kini memiliki definisi tersendiri, sebagai “rengekan yang menggunakan bahasa perbandingan dan keagungan yang berlebih-lebihan.”

Rumus komedi. Definisi terkait dengan pernyataan secara berlebihan itu identik dengan salah satu kiat mengkreasi lawakan. Materi lawakan memang harus dibuat berlebihan bila ingin memicu ledakan tawa. Simaklah contoh-contoh pesan Twitter yang memakai rumus model Pete Hoekstra tersebut dengan mengklik disini.

Anda segera tahu pula bahwa pesan-pesan jenaka itu juga memakai rumus universal dalam mengkreasi lawakan. Karena terdiri dari set up, jebakan, dan disusul dengan punchline, tonjokan, untuk mengundang tawa. Tergiur dengan lawakan Twitter model Pete Hoekstra itu, di atas saya telah menulis beberapa untuk Anda.

Apabila Anda ingin berteman dalam Twitter, dan mengikuti lelucon model Hoekstra, silakan klik saja disinji.

Terima kasih.