Wednesday, December 30, 2009

SBY 2009 : The Noble Whiner

Oleh : Bambang Haryanto
Email : humorliner (at) yahoo.com


kaos sby 2009,the noble whinner

Gagal Nobel. Anda masih ingat, di tahun 2006 tatkala SBY ikut dinominasikan sebagai pemenang Hadiah Nobel Perdamaian ? Pemenangnya saat itu ternyata adalah Grameen Bank dan pendirinya Muhammad Yunus, yang berasal dari Bangladesh.

Di tahun 2009, SBY pantas memperoleh hadiah yang lain.

Sesudah menang telak dalam Pilpres 2009, ia nampak harus segera mengakhiri bulan madunya karena terus diamuk dan digempur dengan rentetan masalah besar. Prof. Tjipta Lesmana menyebutkan, ibarat petinju, SBY hanya bisa berupaya untuk bertahan agar tidak roboh pada ronde pertama !

Hantaman itu, misalnya kasus kriminalisasi Ketua KPK Bibid Samad Rianto dan Chandra Hamzah, Anggodo yang menyebut-nyebut nama dia dalam rekaman KPK, lalu kasus panas Bank Century yang semakin menghangat, sampai penerbitan buku menghebohkan, Membongkar Gurita Cikeas-nya George Junus Aditjondro.


Noble whiner. Kita dan media mencatat, sejak saat itu SBY suka mengeluh dan merengek, to whine di mana-mana. Kecuali mungkin saat ia berada di Copenhagen.

SBY selalu bicara dirinya merasa sebagai korban fitnah. Bukannya ia tegar, memberikan jawaban yang rasional, perilaku yang ia pilih justru mengeluh kemana-mana.

Untuk mengabadikan momen itu, untuk menutup tahun 2009 saya berencana meluncurkan kaos : “SBY 2009 : The Noble Whiner.” Untuk mendokumentasikan fenomena betapa SBY di tahun 2009 ini (juga di tahun 2010 mendatang ?) merupakan sosok penguasa, nobleman, yang getol mengeluh dan merengek kemana-mana.

Anda dapat bebas menggunakan slogan di atas, baik dalam kaos Anda atau situs blog Anda. Untuk Anda yang berminat membuat kaos bersama-sama saya, silakan kontak :

kisahkaos (at) gmail.com
cc : humorliner (at) yahoo.com.

Terima kasih.

Tuesday, December 8, 2009

SBY,Paranoid 9 Desember 2009 dan Singa

Oleh : Bambang Haryanto
Email : humorliner (at) yahoo.com


Pemelihara hantu. Kasihan, SBY. Di dunia yang berubah dan rakyat semakin cerdas, ia tak lagi sebebas Soeharto saat meluncurkan mantra-mantra sakti untuk menghantam lawan-lawan politiknya.

Jaman dulu, tudingan Soeharto bahwa sesuatu gerakan terindikasi berbau komunis, maka segera lumpuhlah gerakan yang dimaksud. Pemunculan hantu-hantu semacam itu, walau juga belum surut, kini sudah tak mempan lagi.

Mantra tentang ancaman penumpang gelap yang memicu huru-hara, seperti diluncurkan orang dekat SBY, Andi Mallarangeng, ketika merujuk gerakan moral memperingati Hari Anti Korupsi Sedunia 9 Desember 2009, sudah tak punya strum lagi. Karena publik juga belum mudah lupa SBY punya kata.

Bom meledak di Kuningan, 17/7/2009. SBY langsung tampil. Ia mengatakan bahwa hal itu terkait gerakan untuk menghalangi dirinya dilantik sebagai presiden untuk masa jabatan kedua. Ia bercerita, akan ada gerakan massa menduduki Kantor KPU. Hal itu akhirnya juga tidak terbukti.

Paranoid. Pernyataan dirinya itu mengingatkan kisah tentang seseorang yang sedang menebarkan garam di depan dan sekitar rumahnya.

Tetangganya heran dan bertanya tentang aksi aneh tersebut. “Garam-garam itu akan menghalangi singa-singa untuk masuk ke rumahku,” kata si penabur garam dengan yakin.

Tetangganya menyahut : “Tindakanmu itu muskil. Singa-singa itu hanya ada di Afrika. Jaraknya ratusan ribu kilometer dari sini. Singa-singa itu bakal tidak akan pernah memasuki rumahmu ini !”

Si penabur garam menjawab tenang. “Nah, apa aku bilang. Garam-garam itu sangat sakti, bukan ?”

Indonesia bergerak. Pernyataan-pernyataan SBY semacam di atas semain mudah memicu bangsa Indonesia untuk bergerak. Bergerak untuk semakin tidak mempercayai dirinya.

Kita akan mudah teringat akan dongeng tentang ulah seorang gembala yang jahil. Untuk memicu sensasi, suatu sore ia berteriak-teriak kepada warga kampungnya bahwa ada harimau sedang memakan ternak gembalaannya. Ketika warga kampungnya itu berdatangan, ia hanya tertawa-tawa. Harimau itu memang tidak ada.

Suatu hari, ia melakukan hal itu lagi. Kembali warga kampung berdatangan. Si penggembala itu kembali tertawa-tawa. Pada kejadian yang ketiga, saat ia berteriak meminta tolong karena ada harimau, warga kampung sudah tidak menggubris teriakannya lagi. Walau kali ini harimau itu benar-benar ada. Dan bahkan juga menerkam diri si penggembala itu pula !

tfb

Thursday, October 29, 2009

Koruptor, Bunglon, BreakBerry

Oleh : Bambang Haryanto
Email : humorliner (at) yahoo.com


Peranti sakti. Dalam acara The Oprah Winfrey Show yang disiarkan 22 September 2006, pemirsa menanyakan kepada Oprah Winfrey apa saja isi dompetnya. Salah satu benda yang diambil Oprah dari dompetnya adalah telepon BlackBerry dan charger-nya.

Di Indonesia, konon telepon genggam canggih buatan Research In Motion (RIM) asal Kanada itu kini disaingi jenis lainnya, dikenal sebagai BreakBerry. Telepon pintar satu ini sangat diminati para koruptor kelas kakap dan penegak hukum culas di Indonesia. Pabriknya ada di Cayman Island.

Gadget ini dilengkapi sensor peka yang mampu memberitahu pemiliknya bila ada fasilitas komunikasinya disadap KPK. Bahkan peranti lunaknya berbasis fuzzy logic, disebut CunningLogic 3.0., segera mampu merancang serangan balik terhadap aksi penyadapan. Berupa beragam alternatif balasan.

Misalnya memunculkan ide melibatkan perempuan cantik, merancang trik suatu aksi pembunuhan, merekayasa beragam tuduhan a la bunglon yang mampu berubah-ubah, mencatut nama presiden, upaya mengkriminalisasikan para penegak hukum yang bertugas pada lembaga yang memerangi korupsi itu.

Penghilang undang-undang. Ada juga seri khusus BreakBerry lainnya. Telepon genggam ini dilengkapi piranti lunak untuk mem-back up kepentingan industriawan rokok di Indonesia. Peranti itu telah mampu mencetuskan ide sehingga pasal undang-undang yang isinya mengancam kelangsungan industri rokok menjadi hilang sebelum disahkan oleh presiden.[BH].

Wonogiri, 29/10/2009

tfb

Thursday, September 17, 2009

KPK, Polisi dan Goyang Buaya

Oleh : Bambang Haryanto
Email: humorliner (at) yahoo.com



Pembegal. Encyclopedia Britanica 2004 menyebut buaya air tawar yang hidup di Asia dengan nama mugger. Artinya, ya buaya juga. Tetapi dalam bahasa pasaran, slang, bisa pula diartikan sebagai pembegal atau perampok.

Kata buaya kini lagi naik daun. Utamanya ketika mencuat kontroversi perseteruan antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) versus Polri. Seorang pejabat tinggi Polri menyebut KPK sebagai “cicak” dan institusinya sendiri sebagai “buaya” sebagai perbandingan bila antarkeduanya terjadi pertarungan.

Perbandingan unik itu semestinya mampu menggelitik nalar jahil komedian. Sayang, lelucon politik masih merupakan ranah yang mungkin karena kuatnya cengkaman rasa takut dari sisa-sisa masa represif Orde Baru, tidak terampil mengolahnya atau karena alergi, membuat lahan subur olah kreativitas komedi itu justru dijauhi para pelaku dunia komedi kita.

Kembali ke cicak versus buaya. Bagaimana kalau keduanya tidak dipertarungkan, tetapi jutru didamaikan, dan dipersilangkan ? Konsekuensinya : 1. Puluhan ribu asrama Polri dan rumah anggota Polri terancam roboh ketika dinding atau plafon rumahnya dirambati oleh banyak buaya. 2. Muncul lagu anak-anak baru dengan lirik, “Buaya-buaya di dinding, diam-diam merayap/Ngumpet pejabat korup, bisakah kau tangkap ?”, 3. Lagu lamanya Elton John era 70-an, Crocodile Rock, goyang buaya, menjadi hit kembali.

Kita salut terhadap aksi “goyang buaya” yang mencuatkan prestasi dengan tewasnya gembong teroris Noordin M Top di Mojosongo, Solo.

Tetapi untuk goyang yang dikuatirkan mampu mengakibatkan teramputasinya krida aksi pemberantasan korupsi di Indonesia, kita menjadi sangat prihatin.

Bahasa pasaran untuk buaya segera berparade di depan mata. (BH).

Sunday, August 2, 2009

Twitter Konyol dan Jenaka Ala Hoekstra

pete hoekstra,twitter konyol

“Saya memencet jerawat di pipi kiri. Saya jadi bisa merasakan saat foto SBY dijadikan latihan menembak teroris.”

“Saat menyeterika, tanganku tersentuh besi panasnya. Aku jadi tahu rasanya menjadi korban bom teroris laknat di Kuningan itu.”

“Temanku curang saat main kartu. Aku jadi tahu mengapa Mega-Prabowo dan JK-Wiranto ngotot menggugat keabsahan Pilpres yang lalu.”

“Kerikil memasuki sepatuku yang bolong solnya. Aku jadi tahu perasaan SBY hari-hari ini terkait sengketa hasil Pemilu.”


Politik dan Twitter. John McCain (73) tertawa. Dalam acara State of Union di CNN (2/8/2009) ia diwawancarai oleh John King tentang perpolitikan di AS. Di bagian terakhir ia ditanya tentang akun Twitternya yang memiliki 1,1 juta pengikut. Kata mantan capres Partai Republik dalam Pilpres 2008 itu bahwa Twitter merupakan sarana yang hebat untuk berkomunikasi.

Saking hebatnya Twitter, di AS kini muncul istilah sindrom TMT. Too Much Twitter.. Sindrom ini bulan Juni lalu makan korban, yaitu Pete Hoekstra, senator Partai Republik dari Michigan.

Ia menulis pesan Twitter (foto) bahwa gerakan aktivis proreformasi di Iran yang gencar mengirimkan pesan-pesan Twitter ke seluruh dunia terkait Pilpres yang bermasalah ia klaim sama dengan apa yang dilakukan anggota Konggres dari Partai Republik yang berhasil menunda sidang tentang energi sampai Agustus ini.

Pesan idiotik Pete Hoekstra ini segera menjadi bulan-bulanan pengguna Twitter di Amerika Serikat. Istilah “To Hoekstra” kini memiliki definisi tersendiri, sebagai “rengekan yang menggunakan bahasa perbandingan dan keagungan yang berlebih-lebihan.”

Rumus komedi. Definisi terkait dengan pernyataan secara berlebihan itu identik dengan salah satu kiat mengkreasi lawakan. Materi lawakan memang harus dibuat berlebihan bila ingin memicu ledakan tawa. Simaklah contoh-contoh pesan Twitter yang memakai rumus model Pete Hoekstra tersebut dengan mengklik disini.

Anda segera tahu pula bahwa pesan-pesan jenaka itu juga memakai rumus universal dalam mengkreasi lawakan. Karena terdiri dari set up, jebakan, dan disusul dengan punchline, tonjokan, untuk mengundang tawa. Tergiur dengan lawakan Twitter model Pete Hoekstra itu, di atas saya telah menulis beberapa untuk Anda.

Apabila Anda ingin berteman dalam Twitter, dan mengikuti lelucon model Hoekstra, silakan klik saja disinji.

Terima kasih.

Friday, July 10, 2009

Facebook dan Pilpres 2009

Status berubah. Presiden SBY unggul. Wakil presidennya, Jusuf Kalla, kalah. Tetapi keduanya berkomitmen untuk terus bekerjasama memerintah sampai Oktober 2009 mendatang. Efektifkah ?

Dalam bahasa Facebook status mereka semula “In relationship.”
Lalu berubah jadi “Complicated.”


Aliran fans. Radio BBC (9/7/2009) menyebutkan kepribadian SBY yang santun sebagai salah satu faktor yang memenangkan dirinya dalam Pilpres 2009. Ia nampaknya terus mempertahankan karakter itu. Dengan metode silent revolution ia mengajak fans Facebooknya untuk menjadi fans Mega dan JK yang kalah. Untuk memberi penghormatan dan penghiburan kepada keduanya.

Kebaikan berbalas. Pendukung Mega dan JK kemudian juga mengalir menjadi fans baru SBY. Mereka itu figur-figur yang ingin memperoleh kursi di kabinet SBY mendatang.


Fatwa ulama. Kekalahan kubu Mega-Prabowo konon dikabarkan akibat jebloknya akun Facebook mereka. Gara-gara fatwa ulama bahwa Facebook haram sebagai sarana komunikasi lawan jenis yang bukan muhrimnya, maka Hj. Megawati dan H. Prabowo Subianto terputus komunikasinya melalui media sosial itu pula (BH).

Monday, June 29, 2009

Lagu Michael Jackson dan Inspirasi Pilpres 2009

Oleh : Bambang Haryanto
Email : humorliner (at) yahoo.com


Berbakat abad 20. “Tragedi kematian Michael Jackson dalam usia 50 tahun, dikabarkan akibat serangan jantung, hanya menjadi gambaran yang pucat bila dibandingkan dengan tragedi dalam hidupnya.”

Itulah tulisan pembuka dari Josh Tyrangiel dari majalah TIME, yang berjudul “Michael Jackson, 1958-2009: The Talent and the Tragedy.”

Lanjutnya : “ Untuk memahami semua kisah jatuh-bangun dirinya memerlukan kita menelusuri masa tiga puluh tahun sejak operasi plastik yang mendeformasi dirinya, tingkah laku eratik yang membuat namanya sinonim dengan pembengkokan daya sebuah ketenaran, dan pengadilan tahun 2005 dengan tuduhan pelecehan terhadap anak-anak, walau pun ia tak terbukti bersalah, membuat dirinya sebagai paria dan mencuci otak seluruh penggemarnya.”

“Tetapi bila Anda dapat memaafkan atau melupakan hal di atas itu semua, Michael Jackson merupakan salah satu penghibur yang paling berbakat pada abad ke-20.”

Inspirasi kampanye. Berita yang mendunia terkait meninggalnya King of Pop itu di Indonesia segera menjadi perbincangan. Juga di kalangan pendukung capres-cawapres yang kini makin panas berkompetisi menjelang pilpres 8 Juli 2009. Para spin doctors yang nampak kelaparan untuk memanfaatkan momen apa saja demi diolah menjadi bahan iklan memenangkan capres-cawapres yang dibelanya, momen tragedi Jackson itu segera mereka sambar juga.

Desas-desus yang beredar, kesigapan semacam itu semula dimiliki oleh kubu SBY-Boediono. Tetapi kubu-kubu rivalnya, berkat peran intelijennya yang julig, keunggulan kubu Cikeas itu segera terendus dan segera bukan jadi rahasia lagi. Inilah yang terjadi :

Di markas besar masing-masing kubu terpasang boneka-boneka (effigy) dari tokoh kompetitor mereka. Di kubu Mega-Prabowo terdapat boneka SBY-Boediono dan boneka JK-Wiranto. Di markas kubu SBY-Boediono terpajang boneka Mega, Prabowo, JK dan Wiranto. Demikian juga di markas kampanye kubu JK dan Wiranto terdapat boneka Mega, Prabowo, SBY dan Boediono.

Setiap malam, dari masing-masing markas besar tim sukses itu selalu terdengar lagu hitnya Michael Jackson yang terkenal. Refrennya diputar berulang-ulang : “Beat it ! Beat it ! Beat it !

Mungkin karena merasa memiliki musuh bersama, yaitu sang incumbent atau karena memang telah LEBIH terbiasa melakukannya, ada hal istimewa terjadi pada kubu Mega-Prabowo dan JK-Wiranto. Bunyi refren lagu itu selalu diikuti suara koor dari tim suksesnya dan juga suara gebukan yang lebih keras dari mereka.

Menengok sejarah, lagunya Michael Jackson itu juga pernah menjadi inspirasi bagi Presiden Soeharto saat berkuasa. Bukankah beliau pernah mengeluarkan ancaman “gebuk” itu bagi kaum kritis yang mengganggunya ?

Lagu itu kini juga laris menjadi ilham bagi sebagian majikan di Malaysia yang memiliki pembantu asal Indonesia.

ke

Monday, June 1, 2009

Tragikomedi Model Manohara

Oleh : Bambang Haryanto
Email : humorliner (at) yahoo.com


Buku khayalan. Sudahkah Anda membaca “buku baru” karya PM Italia Silvio Berlusconi ? Buku berjudul Happy Marriage, Happy Family itu aslinya dalam bahasa Italia adalah Matrimonio Felicita, Famiglia Felicita.

Sutradara film dan komedian Woody Allen, konglomerat Donald Trump sampai Madonna, konon pernah menulis buku berjudul sama.

Kuis : siapakah calon presiden/calon wakil presiden kita yang pantas menulis buku berjudul sama ? Siapkah pula Anda membacanya bila Dewi Persik, Ahmad Dhani, Maia, Glenn Fredly, Juni Shara, Halimah sampai Manohara, menulis buku yang berjudul sama ?

Tragis. Mengenaskan benar nasib model cantik asal Indonesia, Manohara (foto : bawah). Istri pangeran suatu kerajaan di Malaysia itu konon hidupnya penuh siksaan. Syukurlah, kini ia bisa membebaskan diri. Ia bisa kembali pulang ke Indonesia. Di layar televisi nampak ia larut dalam keharuan ketika bertemu ibunya.

Manohara sepertinya juga tidak menyesalkan kehilangan statusnya sebagai istri pangeran. Bahkan ia nampak bangga punya karier dan pekerjaan baru kini : berseragam loreng untuk menjadi anggota satgas pasangan calon presiden/wakil presiden di Pilpres 2009. Mengenaskan nasibmu, Manohara.

Mana nasionalismemu ? Anda mengikuti wawancara televisi dengan Manohara ? Simak baik-baik : berapa persen ia berbicara menggunakan bahasa Inggris ? Berapa persen ia kental menggunakan aksen Melayu ? Dan berapa persen ia menggunakan bahasa Indonesia ?

Well, saya bingung. Apakah akibat siksaan dari suaminya itu yang membuat saya merasa Manohara kini tak cocok lagi sebagai warga Indonesia ?

Mencari kodok. Bagaimana kelanjutan hidup dari Manohara ? Dalam wawancara televisi, ia berkata ingin melanjutkan pendidikan. Saya bingung : apakah ia akan mengulangi lagi pendidikan SD, agar lancar kembali berbahasa Indonesia ?

Atau berkuliah khusus karate atau silat, guna membela diri dari ancaman aksi kekerasan dalam rumah tangga ? Atau memilih belajar biologi, sehingga dirinya dapat bertemu kodok yang dapat ia cium untuk merubahnya menjadi pangeran yang baik hati ? (BH).

Sumber foto Manohara : http://celebrity.detikyogyakarta.net/manohara-pinot-kisah-model-indonesia/

Tuesday, May 12, 2009

Parodi Ancaman Flu Babi

Oleh : Bambang Haryanto
Email : humorliner (at) yahoo.com


Photobucket

Terbang dari markas babi. Hollywood suka sekuel. Film pemenang 5 Oscar produksi tahun 1975, One Flew Over the Cuckoo's Nest, akan dilanjutkan sekuelnya tahun ini. Dalam film yang berasal dari novelnya Ken Kesey itu, sang tokoh, R.P. McMurphy, yang diperani secara gemilang oleh Jack Nicholson dijebloskan ke dalam rumah sakit jiwa. Ia lalu memimpin pemberontakan atas perlakuan aparat yang sangat otoriter, terutama diwakili sosok perawat yang dingin, disiplin kaku sekaligus kejam, Mildred Ratched, yang diperani oleh Louise Fletcher.

Dalam film sekuelnya ini, sesuai dengan kehebohan dunia saat ini, McMurphy dikisahkan dijebak kelompok mafia obat bius. Lalu dibuang sehingga terperangkap di tengah peternakan babi di Meksiko yang luasnya separo negara tersebut. Tanpa dibekali masker sama sekali. Seluruh antibodi tubuhnya juga telah disterilkan oleh drug lord asal Meksiko yang ternyata memiliki kerja sama rahasia dengan tokoh militer misterius di Gedung Putih.

Kali ini tokoh McMurphy diperani oleh aktor Kevin Bacon. Sebagai bintang tamu dan penyelamat jiwanya adalah babi seksi, Miss Piggy. Ia babi yang membelot. Dengan bantuan Superman, E.T. dan Transformers, McMurphy berhasil “menerbangkan” semua babi-babi hitam itu.

Semua babi-babi jahat, baik babi yang terkena virus H1N1 mau pun babi-babi jahat yang berdasi, ke suatu tempat dimana mereka tak lagi menjadi ancaman bagi kemanusiaan. Ke tempat galaksi yang terjauh, to boldly go where no pigs farm has gone before.

Semua mereka itu dibekali ribuan novel Animal Farm (1945) karya George Orwell, agar mereka mendirikan sendiri negara otoriter yang tidak mengancam naluri kebebasan pada umat manusia.

Anak-anak pencinta kartun, agak kecewa. Sebab sahabat Miss Piggy, yaitu Kermit si Katak Hijau, memutuskan tak bisa ikut. Kermit takut ketularan flu babi dari Miss Piggy. Judul film terbaru dan heboh tersebut adalah : Swine Flew Over The Cuckoo’s Nest.

Bersahabat dengan alkohol. Agar terhindar dari penularan flu, sering-seringlah mencuci tangan Anda dengan sabun. Pemakaian pembersih berbasis alkohol juga dianjurkan. Bahkan pencinta alkohol seluruh dunia yang sangat antusias memerangi ancaman penularan flu babi, menyambut anjuran kedua itu dengan melakukan kampanye yang agresif.

Demi membentengi diri secara komprehensif, baik dari luar dan dalam dari ancaman virus flu babi, mereka mengampanyekan tip kesehatan di atas ke seluruh dunia. Anda tertarik ?

Flu burung,flu babi. Zoonosis, atau penyakit ternak yang utamanya berdarah panas, semakin sering terdengar melompat untuk menjangkiti manusia. Para pakar kesehatan menyebutkan, salah satu penyebabnya adalah ketidakfahaman dan ketidakacuhan manusia terhadap perilaku naluriah hewan-hewan di sekitarnya.

Sekedar contoh kecil : pembetonan area kampung atau sekitar rumah mereka. Lingkungan memang nampak bersih, tak ada tanah terlihat. Selain mengakibatkan air tidak lagi meresap ke tanah, juga mengakibatkan kucing tidak dapat membuang kotorannya sesuai naluri mereka.

Kita tahu, kucing senantiasa membuat cerukan di tanah untuk mengubur kotorannya. Ketika semua tanah jadi beton, kotoran kucing tertebar dimana-mana. Ia lalu jadi ancaman bagi manusia, yang kita kenal sebagai tokso, yang bila menyerang wanita hamil akan menyebabkan keguguran.

Tetapi ngomong-ngomong : bagaimana kalau virus flu burung dan virus flu babi menjadi satu dan menjangkiti Anda ? Barangkali Anda akan melihat babi terbang.


Tips kesehatan untuk Anda. Agar terhindar dari terpaan virus flu babi, jangan sekali-kali Anda berurusan dengan babi. Syukurlah, apabila Anda bukan peternak babi, bukan birokrat bawahan, dan pada pemilu legislatif lalu juga lebih suka memilih golput.

Masker untuk Mexico. Negara yang menjadi episentrum penularan virus flu babi, Mexico, konon telah meminta bantuan pasok masker ke Indonesia untuk mengatasi penyebaran virus flu babi di negaranya. Indonesia menyatakan siap, bahkan bersedia memasok semua stok masker yang dimiliki Indonesia. Indonesia menyatakan berpengalaman terkait dengan sarana tersebut.

Berpengalaman untuk tidak bertumpu dengannya. Karena tanpa masker pun, selama 32 tahun masa reperesif pemerintahan Suharto dan Orde Baru, rakyat Indonesia membuka mulut pun juga tidak mampu.

Lelucon Jay Leno 1 : Selamat menikmati liburan musim panas. Saya tidak tahu akan pergi kemana. Yang pasti saya terjepit untuk memilih liburan antara naik kapal pesiar dekat pantai Somalia atau mengunjungi peternakan babi di Meksiko.

Lelucon Jay Leno 2 : Setelah sapi gila, ada flu burung, dan kini flu babi. Apakah kita harus mencek horoskop Cina agar kita tahu ancaman jenis flu lain berikutnya ? (BH).


[Sumber rujukan : Swine Flu Jokes : http://jokesfunny.wordpress.com/2009/04/27/swine-flu-jokes/].

Tuesday, March 24, 2009

Facebook, Lumpur Lapindo dan Politikus Kita 2009

Facebook, Lumpur Lapindo dan Politikus Kita 2009

Oleh : Bambang Haryanto
Email : humor liner (at) yahoo.com


Dibawah karpet. Pernah nonton film An Inconvenient Truth (2006)-nya Al Gore ? Karena ancaman pemanasan global yang membuat antara lain permukaan air laut naik, maka ia memprediksikan akan ada ratusan jutaan pengungsi di negeri sendiri karena bencana lingkungan. "It is now clear that we face a deepening global climate crisis that requires us to act boldly, quickly, and wisely," kata Al Gore.

Gambaran Al Gore mengenai pengungsi akibat bencana lingkungan itu sebenarnya sudah terjadi. Contohnya jelas di depan mata kita. Di Porong, Sidoarjo, akibat luapan lumpur panas Lapindo. Radio BBC (23/3) mewartakan betapa para korban lumpur panas itu di mata penguasa kita sekarang ini seolah hanya sebagai kotoran yang terus disapu ke bawah karpet.

Tidak seperti anjuran Gore agar masalah segenting itu diselesaikan secara berani, cepat dan bijaksana, malah semua orang kini ramai-ramai cuci tangan. Nasib mereka tak dihiraukan. Termasuk, tidak adanya para caleg lokal atau nasional yang berani berkampanye di sana saat ini.

Gitu saja kok repot ? Bagaimana para capres dan politisi kita dalam menyikapi hal yang sama ? Ini kira-kira bunyi “status” dalam facebook mereka :

Megawati : ke Jawa Timur fokus saya hanya ke Blitar.Biasalah, untuk nyekar. Merdeka !
SBY : me too, tapi ke Pacitan, juga untuk nyekar.
Jusuf Kalla : di Porong sudah banyak bloggernya belum ? Juga yang memiliki Blackberry ? Kalau sudah banyak, saya pasti akan ke sana.
Wiranto : saya sih hanya ke Malang, seperti saat peristiwa 12-13 Mei 1998.
Prabowo : saya kuatir ada manipulasi dan penggelembungan DPT di Porong itu, seperti terjadi di Madura saat Pilgub lalu.
Aburizal Bakrie : kalau Prabowo benar, makin berat beban perusahaan saya untuk bayar ganti rugi bagi mereka. Maaf, belum bisa ke Porong. Saya lagi sibuk berusaha menghapus angka “666” dalam foto saya di Tempo.
Gus Dur : kalau dugaan Mas Bowo benar, ya ga usah kuatirlah. Warga Porong kan akan ikut saya ? Ramai-ramai jadi golput. Gitu saja kok repot ?


Wonogiri, 25/3/2009

ke

Sumber foto : http://daus1975.files.wordpress.com/2008/11/korban-lumpur-lapindo.jpg

Kandidat Hadiah Nobel Kedokteran 2009 Dari Indonesia

Oleh : Bambang haryanto
Email : humorliner (at) yahoo.com

Heboh baru. Akademi Ilmu Pengetahuan Swedia dikabarkan telah mendaftar nama tokoh asal Indonesia yang akan ikut dinominasikan sebegai penerima Hadiah Nobel Kedokteran 2009.

Tokoh itu bernama : Ponari.

Sementara itu pelbagai partai besar sedang berusaha membuat akte kelahiran baru bagi Ponari sehingga ia bisa ikut kampanye secara legal , baik untuk pemilu caleg atau pun pemilu presiden kelak.

Terobosan teknologi. Inilah kedahsyatan media massa. Memicu ide produk baru. Karena sering melihat liputan media massa yang memajang foto Ponari sedang asyik memegang telepon genggam, maka Research In Motion (RIM), perusahaan pembuat telepon genggam canggih Blackberry di Kanada, kini bekerja keras membuat telepon genggam generasi baru super canggih khusus untuk Ponari.

Melalui telepon itu Ponari bisa menyembuhkan segala penyakit kliennya. Jadi ia mampu mendemokratisasikan layanannya, ke seluruh dunia.

Pesawat telepon super canggih ini memang belum punya nama resmi, tetapi memiliki nama kode : Black Magic !

Sunday, February 22, 2009

Lelucon Dari Jalanan

Majemuk. Pakar psikologi dari Universitas Harvard, Howard Gardner, memiliki tesis mengenai kecerdasan majemuk pada setiap orang. Kalau selama ini kita mengenal IQ, indeks kecerdasan yang diperoleh dari pengukuran kemampuan orang dalam bidang matematika dan bahasa, Gardner menjajar ada delapan jenis kecerdasan

Selain matematika dan bahasa, juga terdapat kecerdasan personal (memahami diri sendiri), interpersonal (memahami orang lain), kinestesia (olah tubuh), visual-spatial (pemahaman terhadap ruang dan bentuk), musikal, dan natural (memahami alam). Semua kecerdasan itu terdapat dalam diri seseorang, yang berbeda hanyalah kadar masing-masing.

Kaidah dari Howard Gardner itu berkelebat di benak, ketika mengamati pelbagai papan iklan yang bertebaran di pinggir jalan. Saya telah memotretnya, dan siap mendiskusikannya dengan Anda. Saya tunggu komentar Anda.


Promosi cewek ?. Di sebuah toserba di Wonogiri terdapat salon kecantikan yang nampaknya juga merangkap sebagai agen model disamping kegiatan lain sejenisnya. Silakan simak papan namanya di atas. Yang saya herankan, apa kira-kira yang mereka maksud dengan kegiatan female promotion itu ? Untuk apa mereka dipromosikan ?



Bedil dingin. Foto ini saya ambil di Karanganyar. Mungkinkah pembeli sesudah makan soto kwali atau kare, mereka boleh meminum bedil campur es ? Atau es kelapa muda ?


It’s a long way to go. Pijat kini menjadi kebutuhan banyak orang. Karena tuntutan kerja keras, mengakibatkan kecapekan (kesel dalam bahasa Jawa), membuat orang ingin relaks dan menyegarkan tubuh dengan pijat. Panti pijat pun marak, termasuk yang diiklankan di Sukorejo, Wonogiri di atas. Saya usulkan papan penunjuk arah itu bisa dibuat lebih kreatif : “Pijat untuk menyembuhkan rasa capek. Anda harus berjalan kaki 25 km lagi.”


Kecerdasan visual-spatial. Mungkin pemilik warung ini sedang menjajakan jenis sop kreasi baru. Sop buntet ? Sop buntit ? Sop buntat ? Sop buntot ? Karena belum terlatih dalam hal kecerdasan visual spatial, jadilah muncul kreasi masakan baru ini ?


Lebih bergengsi Warung di depan GOR Wonogiri ini tampilannya sederhana. Tetapi ketika mempromosikan barang dagangannya, tidaklah sederhana. Mereka menjajakan es dengan bahan jeruk, dari Inggris kah ?

Anda punya pendapat ? Saya tunggu.

(BH)

Tuesday, February 3, 2009

Barack Obama dan Capres Kita

Capres Kita vs Obama. Sukses Barack Obama menjadi presiden Amerika Serikat ke-44 ditunjang pemanfaatan sarana teknologi komunikasi dan informasi (TKI) yang cerdas dalam kampanyenya. Intinya, sarana TKI ia gunakan untuk mendengar, menyerap aspirasi konstituen, dan lalu mensosialisasikannya sebagai isu bersama. Meminjam kata-kata Bung Karno, Obama sukses sebagai penyambung lidah rakyat.

Nama dan prestasi anak kulit hitam yang pernah bersekolah di Menteng itu kini menjadi inspirasi banyak orang. Termasuk para calon presiden kita. Utamanya mereka yang berlatar belakang militer. Tunggu saja, sebentar lagi iklan-iklan mereka di televisi akan riuh dengan slogan-slogan yang mengkait-kaitkan posisi mereka dengan Barack Obama :

Barak SBY : Menanti dengan sangat pujian rakyat karena berhasil menurunkan harga BBM. Barak Wiranto : Di sini rakyat dijamin tidak dijamu makan nasi aking. Barak Prabowo : Siap menampung aspirasi buruh tani, mantan korban penculikan dan aktivis hak asasi manusia. Barak Sutiyoso : Merindukan pinangan partai-partai politik, baik partai besar atau partai kecil.

Para capres yang bukan berlatar belakang militer memiliki isi slogan yang sama : SBY, Wiranto, Prabowo dan Sutiyoso, kembali saja ke barak. Dan terus saja tinggal di sana !

Kampanye Anti Korupsi A la SBY

Like father, like son. Di Hari Anti Korupsi Sedunia, 9 Desember 2008, SBY sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat beriklan (Kompas, 9/12/2008). Taglinenya : “Katakan Tidak ! Pada Korupsi.” Mungkin untuk menegaskan kuatnya komitmen SBY yang juga presiden kita itu, anak kedua SBY, Edhie Baskoro Yudhoyono juga ikut sebagai bintang iklan. Iklan itu, hmmm, pasti akan jauh lebih menghebohkan bila besan SBY, Aulia Pohan, sengaja ikut sebagai bintang iklan kampanye anti korupsi itu.

Relevankah anak SBY sebagai bintang iklan untuk berkata “Tidak !” pada korupsi ? Ia pernah dikenalkan SBY sebagai pengangguran. Kini baru berstatus sebagai caleg Partai Demokrat. Pekerjaan tidak ada, jabatan pun juga tidak punya, lalu apa yang bisa ia korupsi ? Kloplah bila ia berani berkata “Tidak !” untuk korupsi.

Dirinya dan sosok lain, Puan Maharani sebagai misal, merupakan warga Indonesia yang beruntung. Bila mereka terpilih dalam Pileg 2009 nanti, status penganggurannya bisa terhapus. Bukan berita jelek. Di tengah krisis ekonomi global dan badai PHK dimana-mana saat ini, masih terdapat lowongan pekerjaan bergengsi dan elitis untuk mereka. Tetapi, jujur saja, siapa dulu dong bapaknya ? Siapa dulu dong ibunya ? (BH).