Friday, June 22, 2007

Komedi Solo vs Keroyokan !

Photobucket - Video and Image Hosting

Gerombolan Tanpa Otak. Orang Indonesia suka gotong-royong. Korupsi pun secara gotong royong. Keroyokan. Gerombolan. Berjamaah. Malcolm Gladwell dalam bukunya The Tipping Point: How Little Things Can Make a Big Difference (2000) mengajukan tesis bahwa semakin banyak orang mengetahui suatu insiden maka semakin tidak pedulilah mereka terhadapnya. Definisi yang hampir sama menyebut tentang perangai, bahwa gerombolan adalah kelompok yang marah dengan terlalu banyak tangan tetapi tidak ada yang punya otak.




Definisi di atas mungkinkah cocok untuk karakter komedian Indonesia ? Bukankah mereka selalu tampil secara gerombolan ? Sejak jaman lawak Trio Los Gilos (1970-an), Bing Slamet Dkk, Jojon & Jayakarta, Srimulat, Warkop DKI, Bagito, Patrio, sampai kontes calon pelawak di API. Bandingkan dengan Tissa Hami (foto). Ia adalah komedian perempuan AS yang muslimah, keturunan Iran, lulusan Master Hubungan Internasional dan kini bekerja di Universitas Harvard, yang selalu tampil melawak secara sendirian.




Sahabat jenaka, tunjukkan analisis cerda Anda, sokur-sokur bila jenaka pula, mengenai fenomena kuatnya sense of gerombolan pada pelaku dunia komedi Indonesia. Juga, mengapa mereka belum ada yang berani terbang solo seperti halnya Tissa Hami ? Saya tunggu ! (BH/13/5/2007).




OPINI MENARIK YANG MASUK :


Pro Adhiey : “Istilah "hafalan" sptnya negatif ya ? Di panggung tak bs hanya hafalan tok, krn ada "chemistry" antara komedian & audiens.” (BH, 2007-06-08 2:17 AM).


“Melawak solo, jika hanya sebatas hafalan menurut saya kurang bagus.harusnya lebih interaktif dan reaktif. utamanya dalam live performance (adhiey, 2007-06-05 9:04 AM).

Pro Doris : “Setuju ttg Miing, Taufik Savalas ; tetapi mereka belum terbuka "cakrawala"-nya, ignorant, atau memilih "begitu saja cukup" alias mandeg. Setuju ga ? (BH, 2007-06-05 2:02 AM).

Pro Doris : “Komedian solo menonjolkan keuinikan tiap individu,sementara komedian keroyokan cenderung "seragam" kayak industri, kurang manusiawi.” (BH, 2007-06-05 1:57 AM).

“Saya pikir, Miing Bagito, Taufik Savalas bs jd pelawak solo yg top, juga Gusdur”. (Doris, 2007-05-30 11:32 AM).

“Sy gak peduli, mau solo atau keroyokan, yg penting lucu, orisinil, gak diulang2, abadi”. (Doris, 2007-05-30 11:21 AM).

“Ha...ha,... lawakan indonesia sudah cukup bagus kok.” (Dani, 2007-05-28 9:03 AM).

Pro GM : “Lawak monolog membosankan ? Mungkin. Tp dengarkan CD-nya Ahmed Ahmed sd Azhar Usman. Contohnya pernah sy tulis di blog ini lho.” (BH, 2007-05-26 2:25 AM )


Pro ADI : “Kursus pelawak ? Blog ini kan jg kursus gratis kan ? Sbg "appetizer" dan doakan moga ada dorongan lbh positif. Ada usul dr yang lain ? Thanks.” (BH, 2007-05-26 1:56 AM)

Pro GM : “Bab ide kursus lawak dari LN, sy pernah kirim surat ke PASKI/Indro. Tak ada balasan. Ya begitulah. Maklum kan ?” (BH, 2007-05-26 1:51 AM)

“Melawak solo resikonya besar, kalo disomasi menteri, KPI, FPI, ormas...ditanggung sendiri.” (Risca, 2007-05-25 1:27 PM).

“Pengin ada pelawak kayak Tissa Hami, spt berharap ada pemain PSSI sekaliber Christiano Ronaldo. “(Risca, 2007-05-25 1:23 PM).

“Kalo nglawak gerombolan, yang gak lucu juga kebagian rezeki.” (ADI, 2007-05-25 11:09 AM).

“Pelawak kita sebenernya lucu-lucu, kalau kita melihatnya sambil tertidur pulas.” (ADI, 2007-05-25 10:59 AM).

“Mas BH bikiin kursus kreatif komedi dong. Pasti banyak yang ikut. Syukur-syukur selain banyak, ayam dan angsa juga mau ikut. He, he, he,...” (ADI, 2007-05-25 10:57 AM).

“Usul agar pelawak solo dunia mau memberikan kursus singkat atau pelatihan dasar dan pencarian ide melawak di Indonesia.” (GM, 2007-05-25 8:49 AM).

“Selalu kembali ke miskinnya kemampuan menggali ide..dan juga damn rating TV. Mungkin di AS, ide bs banyak krn lbh bebas berekspresi.” (GM, 2007-05-25 8:46 AM).

“Lawak monolog bakal membosankan. La wong yg keroyokanpun masih perlu bintang tamu sebagai pemanis.” (GM, 2007-05-25 8:28 AM).

Dear Abdul : “Gepeng juga di Srimulat.Ttp sisanya dan sebagian besoooaar, tetap saja "gotong royong" bukan ?” (BH, 2007-05-25 2:48 AM ).

Utk Joko : “Komedi solo bisa meledek diri sendiri, self-deprecating. Itu momen mengharukan yg butuh mental baja, ttp komedian kita tdk bernyali !” (BH, 2007-05-25 2:35 AM ).

“Budaya meniru masih kental di mindset PELAWAK kita. Meniru sukses PELAWAK terdahulu yg mengandalkan keroyokan.” (BeWe, 2007-05-25 1:11 AM).

“Siapa bilang...!! Komedi lenong biasa dibuka dg monolog yg lucu. Juga para dalang kita...goro2nya sangat di tunggu2.” (Abdul, 2007-05-24 1:27 PM).

“Sebenarnya Tukul maupun Komeng bisa solo, tp mereka masih butuh pasangan utk meledek dan diledekin.” (Joko, 2007-05-24 1:19 PM).

“Kalo sendirian siapa yang jadi Ndoro dan siapa gedibal-nya (Hidup Srimulat !!)” (Risca, 2007-05-24 1:16 PM).

Lha bareng2 aja sering kehabisan ide apalagi kalo sendiri. (Atoen, 2007-05-24 1:15 ). PM

“Ibarat grup musik, ada personel dg msg2 alat. Juga grup lawak ;ada yg sok pinter, pemancing & yg goblok (pesakitan), Three Stooges panutannya khan.” (Bay, 2007-05-15 3:45 AM).

“Anak Indonesia tidak pernah dididik untuk menjadi pribadi mandiri. Rasa PD-nya rendah. Sulit bertanggung jawab.Mk suka keroyokan, spt pelawak2 kita!” (Denny, 2007-05-15 2:34 AM).


tfb

Awas AIDS : Aku Ingin Ditelepon SBY !

Photobucket - Video and Image Hosting

Politisi Bau Pesing. Presiden SBY merencanakan melakukan reshuffle kabinetnya secara terbatas awal Mei mendatang. Sementara di luaran santer desakan agar ia mengganti 13 menterinya yang selama ini terganggu kesehatannya. Kebanyakan mereka menderita stres, berpenyakit jantung dan tersandung kasus. Begitulah, politisi memang ibarat popok bayi, harus sering-sering diganti seperti halnya alasan penggantian popok bayi.




Selain penggantian atau mutasi 13 menteri tadi, nampaknya langkah reshuffle terbatas itu tidaklah cukup. Seyogyanya dihadirkan lebih banyak departemen baru lagi. Misalnya Departemen Doa, Dorong dan Damprat ("siapa calon menterinya yang tepat ?") yang khusus membantu SBY agar ia tegas dalam bertindak. Calon yang tepat adalah Wimar Witoelar. Harus ada Menteri Khusus Penuntasan Kasus Pembunuhan Aktivis HAM Munir. Agar fokus, Aburizal Bakrie dimutasi saja menjadi Menko Kesra Khusus Korban Lumpur Panas Lapindo. Bambang Sudibyo menjadi Menteri Kelayakan Lawak Sebagai Sarana Edukasi Kepribadian Bangsa. Sedang mBah Marijan cocok sebagai Menteri Negara Urusan Metafisika dan Mitigasi Bencana.




Indonesia terlalu banyak problemnya. Dari hal kecil hingga besar. Kini saya undang Anda untuk mengusulkan departemen dan menteri-menteri barunya, agar "penyakit" Indonesia ini segera tuntas. Tunjukkan imajinasi cerdas dan jenaka Anda dalam menjawab tantangan kenegaraan yang sangat mendesak itu. Siapa tahu SBY-JK mendengar aspirasi Anda. Saya tunggu ! (BH).




OPINI YANG MASUK :

Maria Eva sebagai Menteri Khusus Pemberdayaan Wanita. (Alfian, 2007-05-04 7:26 PM).

Bondan Winarno sbg Menteri Pariwisata dan labelisasi 'mak nyuss' pada produk kuliner. (Heinz, 2007-04-24 9:53 AM).

Kelik sbg Menteri Khusus Penyelamatan Bahasa Indonesia dr bahaya plesetan. (Obi, 2007-04-24 4:30 AM).

Sarah Azhari sbg Menteri Pemberdayaan dan Eksploitasi Wanita. Dorce sbg Menteri Peranan Waria. (Obi, 2007-04-24 4:27 AM).

tfb

Thursday, June 14, 2007

Buku Tipis Tokoh Kita !

Photobucket - Video and Image Hosting

Dusta terhormat. Di tengah hiruk-pikuk Pemilu 2004 banyak tokoh politik menjajakan diri dengan menerbitkan biografi. Boleh dikatakan, semua biografi itu ditulis orang lain. Rendahnya budaya menulis di kalangan elit kita membuat kita sulit menemui terbitan biografi yang ditulis pelakunya sendiri.

Pelbagai biografi itu, diakui atau tidak diakui, diterbitkan sebagai sarana mempromosikan diri guna memenangi Pemilu. Motif itulah yang membuat isinya lebih indah daripada warna aslinya. Kecenderungan demikian mendorong Humphrey Carpenter memberikan definisi sinis bahwa biografi merupakan wahana terhormat untuk berdusta.

Sekarang kita baik sangka saja terhadap mereka. Mereka kita bayangkan akan menulis buku lagi secara jujur, maka saya yakin bukunya akan tipis-tipis saja. Misalnya :

"Panduan Menjadi Suami Setia," karya politikus Golkar Yahya Zaini,
"Demokrasi : Jalan Hidupku," karya Soeharto,
"Aku Jatuh Cinta Dengan Amerika" karya duet Amrozi dan Imam Samudera, "Pengakuan Politikus Yang Tidak Banyak Bicara," karya Jusuf Kalla,
sampai
"Ketegasanku dan Keberanianku," karya Susilo Bambang Yudhoyono.

Sahabat, kini tunjukkan imajinasi cerdas dan jenaka Anda untuk judul buku-buku tipis tokoh Indonesia lainnya. Saya tunggu ! (BH).


OPINI YANG MASUK :


"Piala Dunia Untuk Para Bonek" karya Nurdin Halid. Buku humor terlaris di dunia maupun di akhirat. (BeWe, 2007-04-21 4:10 AM).

Hatta Radjasa : "Memberdayakan Alat Transportasi Bekas" dengan sub judul : "Upaya Mengurangi Kepadatan Penduduk" (BeWe, 2007-04-21 3:59 AM).

Tak mengurangi isi posting Anda, hmm, apa kita beda persepsi ttg "buku tipis", dimana sy maksudkan sbg buku prestasi MINUs para tokoh2 kita itu. (BH, 2007-04-21 3:10 AM).

Yusril Izaa : "Hidupku untuk Hukum, Hukum untuk Hidupku" (Risca, 2007-04-20 4:53 AM

Rhoma Irama :"Inul Wanita Terakhirku" (Peter, 2007-04-20 3:12 AM).

"Hidupku Berlumpur Dosa" biography Aburizal Bakrie yg ditulis oleh seorang warga Porong. (Peter, 2007-04-20 2:53 AM).

"Mengelola Yayasan sebagai Badan Usaha Yang Profit" buku manajemen praktis karya Soeharto. (Atun, 2007-04-20 2:48 AM).

AA Gym :"Manajemen Poligami" (Atun, 2007-04-20 2:38 AM).

George W. Bush: "English For Beginner" (Tomy, 2007-04-18 6:26 AM).

Arnold Schwarzenegger : "US doesn't need muscle for leader" (Ida Gedhang, 2007-04-18 3:34 AM).

Oom Liem : "Menjadi TTM-nya Soeharto" (Wong Salak Wng, 2007-04-18 3:15 AM).

"Istriku adalah blog-ku" karya Mas BH. (Wong Salak Wng, 2007-04-18 2:34 AM).

Michael Jackson : "I Believe Darwin's Theory" ((Wonogirers, 2007-04-17 9:08 AM)

Ronaldinho : "Watch my feet, not teeth!" (Wonogirers, 2007-04-17 9:05 AM)

Mak Erot : "Size does matter" ((Agung, 2007-04-17 9:00 AM).

Bill Clinton : " Pressure and Pleasure in White House" (Agung, 2007-04-17 8:51 AM).

Wimar Witoelar : "Pengalamanku Sebagai Presenter Bebas Cekal Di Televisi Indonesia, 1980-2007" (Herman, 2007-04-17 3:41 AM).



Catatan Bambang Haryanto : Saya agak kecewa dengan opini yang masuk untuk topik ini. Nampak dari opini yang masuk tidak diolah untuk menjadi opini yang berupa ironi, gambaran yang tidak sesuai dengan kenyataan.

Dalam contoh saya sebutkan judul buku "Panduan Menjadi Suami Setia," karya politikus Golkar Yahya Zaini. Judul ini tentu terkait dengan heboh skandal video seks dirinya dengan Maria Eva, yang menunjukkan betapa dirinya merupakan pribadi yang tidak setia sebagai seorang suami, bukan ? Oleh karena itu bukunya tentang resep menjadi suami setia itu tipis-tipis saja adanya !